Pengalaman Ikut Rekrutmen di OCBC NISP (part 2)

Holla! Ini lanjutan pengalaman saya ketika mengikuti proses rekrutmen di OCBC NISP.

Setelah interview HR pada 3 Januari, lalu pada 11 Januari saya mendapat telepon lagi untuk interview user pada 13 Januari.

Ga nyangka banget kalau bakal dapat undangan lagi untuk interview user.

So, cekidottttt my story....

Interview User 1

Saat interview HR minggu lalu, sang HR menginfokan bahwa interview user dibagi menjadi 2. Ibarat sebuah restoran, ada bagian masak dan ada bagian pramusajinya. Demikian juga dengan interview user. Nantinya saya akan interview dengan user bagian 'pengolah makanan' dan user bagian 'penyaji makanan'. Sebenarnya saya ga begitu paham maksudnya, cuma ya sudahlah. Saya ikuti saja. Toh namanya juga nyari kerja.

Kamis, 13 Januari saya diminta datang pkl 10.00 Seperti biasanya, saya sampai di TKP lebih cepat 1 jam, broo.. Jadi setelah lapor kehadiran di resepsionis, saya leha-leha di rest room (lagi-lagi 'upacara', yaaa you know what I mean lah ya). Sekitar kurang dari pkl. 10.00, saya menerka-nerka orang yang duduk di kursi ruang tunggu. Banyak sih orangnya, tapi kelihatannya mayoritas dari mereka janjian untuk rapat. Jadi, mama dong yang mau interview seperti saya ini? Lalu, ada sesosok karyawan muda yang mondar-mandir lalu mengajak seorang cewek bersalaman, mereka berbincang-bincang sebentar tapi si cewek kelihatan kaku. Lalu sang karyawan mempersilakan si cewek itu masuk ke ruangan rapat. Hmmm.. Kelihatannya karyawan itu user yang mau wawancara deh. Dannnn ternyata benar sekali. Setelah cewek itu, ada giliran satu orang lagi, baru saya.

Saat giliran saya, user muda ini tidak banyak bertanya. Malah saya yang jauh lebih banya nanya (loh, jadi yg interview sapa sih? Saya atau dia?). Ga berasa setengah jam berlalu dan saya diantar menuju ruangan meeting di sisi yang lain.

Interview User 2

Jengg jenggg... Di dalam ruangan itu duduklah 2 orang bapak berumur 50-an tapi pangkehhh. Mereka user saya beneran nihhh... Beliau berdua ini kelihatan banget punya peranan penting di perusahaan. Kami bersalaman dan berkenalan. Interview pun dimulai.

Bapak 1 meminta saya untuki memperkenalkan diri yang meliputi kegiatan sehari-hari, hobi, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, dan jobdesk di kantor yang lama. Dasar anak Komunikasi sih ya (baca: kebawelan), dengan lancar dan tanpa terbata-bata saya cerita apa saja yang diminta. Setelah itu Bapak 2 bertanya kepada saya, "Kamu kan dulu punya jabatan di kantor, posisinya enak, sekretaris bos loh! Orang penting loh kamu... Kok resign?" Saya jawablah sejujurnya, "Karena di sana kesempatan berkarirnya kecil, Pak." dan berlanjut dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Seringkali disetiap pertanyaan, mereka berdua tertawa bahkan mengajak saya tertawa juga. Emang dasar saya ini doyan guyon juga, saya ikut senyum-senyum. Mereka malah lebih sering heboh sendiri.

Interview berjalan 30 menit. Pada akhir tanya-jawab, Bapak 2 bertanya, "Eh, kamu mau ditempatin di cabang mana?" Saya mikir dulu, belom pasti diterima kok udah nanya begitu ya? Eh, ditambahin sama Bapak 1, "Iya, kalau jodoh nih ya, kamu mau ditempatin di mana?" Saya nanya balik, "Emangnya boleh pilih, Pak?" Mereka jawab dengan kompak, "Boleh aja kalau ada request khusus." Saya jawab dengan gaya idealis, "Saya ga masalah mau di tempatin di mana. Tapi kalau boleh saya minta di K......" Mereka ngangguk and interview has done. Saya pulang dehh....

Medical Check up

Telolet telolett. Senin, 16 Januari saya dapat email undangan dari Human Capital OCBC (HR di sana disebut HC atau Human Capital) untuk medical check up. Mereka menyantumkan surat pengantar agar saya memberikannya kepada laboratorium yang ditunjuk.

Tidak lama setelah menerima email tersebut, sang pengirim email menelepon saya untuk konfirmasi ulang dan saya menyatakan bahwa saya bisa hadir. Saat itu rasanya gimana ya............. PENGEN TEREAK "WOIIIIII GUE SAMPAI DITAHAP MEDICAL CHECK UP WOIIIII..." karena ga nyangka banget. Urusan takut sama jarum suntik atau ga mah bodo amat, yang penting besok hadir dan persiapan fisik supaya hasil medcek-nya bagus.

Selasa, 17 Januari tepat hari yang ditentukan untuk medcek. Saya sampai di laboratorium yang ditunjuk yaitu di daerah Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan. Begitu sampai sana, ya ampun sepi banget. Ya, mungkin karena masih jam 7 pagi. Pas ambil nomor antrean, saya dapat nomor 1! Buset, ga salah nih? Saya yg pertama dong? So, gapapalah. Jalanin aja, termasuk bertemu dengan jarum suntik itu. Hiiiii.....

Sekitar 30 menit kemudian pemeriksaan kesehatan selesai. Cepet banget, saya aja sampe kaget. Proses pemeriksaan memang cepat banget karena ga ada antrean. Udah gitu semua petugas lab bener-bener profesional. Ambil darah dalam itungan detik dan jarumnya ga berasa sama sekali. Beneran loh, soalnya kulit saya tuh perasa banget. Ini bener-bener ga berasa. Tau-tau udah selesai aja. Trus lanjut ronsen. Ronsennya juga dalam hitungan detik. Selanjutnya pemeriksaan dokter. Ini sih standar aja, "Ada riwayat sakit ga? Mata minus atau silinder? Bla bla bla" lalu tes buta warna atau ga.

Tapi sayangnya kita ga bisa liat hasilnya. Akhirnya saya kepoin aja dokter dan petugas labnya. Mereka mengatakan sejauh ini hasil medcek saya bagus kok. Saya juga nanya kapan hasil tes akan mereka kirim ke pihak perusahaan. Mereka menjawab hari itu juga akan dikirim. Wow....

Semua rangkaian tes telah saya ikuti. Selanjutnya, saya menyerahkan kembali semua hasilnya kepada pihak perusahaan. Tak lupa saya berserah kepada Tuhan. Saya percaya kok Tuhan ga akan kecewain saya. Saya ga mau berharap banyak, karena saya ga mau mendahulukan ego saya. Saya maunya biar kehendak Tuhan aja yang terjadi dalam hidup saya.

Itulah pengalaman saya selama mengikuti proses rekrutmen di OCBC NISP. Buat kamu yang belum pernah atau ga kepikiran untuk kerja di bank, coba deh pikirin lagi. Prospek karirnya bagus loh (saya ga promosi, tapi emang bener).

Semoga aja saya bisa diterima di perusahaan ini dan bisa menjadi karyawan yang baik. Aminnnnnn :)