Postingan

Cerita Jujur dari Seorang RM Funding (1)

Holla! Akhirnya saya kembali menulis setelah sekian lama 'tenggelam' Tulisan saya kali ini adalah sedikit sharing mengenai pengalaman sebagai seorang banker diposisi Relationship Manager (RM) Funding. Perlu saya tekankan sedikit bahwa tulisan ini bukan fokus pada penjelasan jobdesk RM Funding, tapi lebih kepada pengalaman yang saya dapat selama menjadi RM Funding. Saya memang belum lama menjadi marketing funding. Mungkin efektifnya baru hampir satu tahun (sampai detik saya menulis blog ini). Tapi pengalaman yang saya dapatkan berbeda-beda dalam satu hari. Gimana ga beda-beda... Seorang marketing funding biasanya mengelola ratusan portofolio nasabah. Saya sendiri menangani 300-an nasabah dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda. Misal, menit ke-1 saya lagi handle nasabah yang buka rekening. Dimenit ke-10 ada nasabah yang nanya promo deposito padahal saya belum selesai membantu nasabah buka rekening... Ya udahlah, simak aja cerita lengkapnya yah. Sebelum berceri

Hujan Komentar di Dunia Politik, Fenomena Baru nan Mencengangkan

WARNING! Tulisan ini tidak bermaksud menjelekkan SARA, no judging, no offense. It's about opinion . Jadi, jika Anda tidak setuju dengan konten ini, sebaiknya tutup halaman ini dan baca artikel yang lain saja. Jangan mengotori laman ini jika Anda bermaksud untuk menyerang atau menjelekkan pihak lain. Peace , bro! Sudah bertahun-tahun Indonesia penuh dengan berita politik yang 'berbeda'. Ya, tepatnya sejak beliau menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Siapa beliau ? Rasanya kita sudah tahu dan saya ga perlu lagi menyebutkan namanya. Tapi yaudah deh, daripada salah sangka kan mending saya sebut aja. Beliau adalah bapak Ahok, gubernur DKI Jakarta yang baru-baru ini dijebloskan ke penjara selama 2 tahun karena kasus penistaan agama. Sedikit deskripsi, ya. Pak Ahok ini terkenal sebagai orang yang kontroversial karena gaya kepemimpinannya yang beda dengan pemimpin yang pernah ada. Beliau tegas, vokal, tanpa basa basi, dan yang paling utama adalah JUJUR. Saking ju

Pengalaman Interview di TOTO Indonesia

Holla! Setelah menulis pengalaman interview di salah satu bank terbesar di Indonesia (bahkan Asia), hari ini saya mau membagi pengalaman saya ketika interview di sebuah perusahaan asing atau yang sering disebut Perusahaan Modal Asing (PMA). Kamu tahu merk TOTO? Yak, hampir semua orang tau kalau TOTO itu merk kloset dan wastafel. Eitss... Jangan salah, saat ini merk TOTO sudah melakukan diferensasi produk, seperti sanitary, shower dan kran air, dan kitchen set. Keren ya. Tapi gimana sih rasanya interview di perusahaan asing? Cekidottt ceritanya yaa..... Awalnya aku ga pernah kepikiran untuk apply di perusahaan asing. Tapi suatu hari aku menyapa kakak tingkatku sewaktu kuliah. Sebut saja cici GW. Si cici ini baikkkk banget orangnya, dari dulu memang ga pernah sombong meskipun dia anak Senat Mahasiswa. Singkat cerita, saya tanya saat ini dia sedang kerja di mana lalu dia ceritalah sedikit tentang tempat kerjanya. Dia kerja di perusahaan TOTO. Karena itu adalah perusahaan Jepang,

Pengalaman Ikut Rekrutmen di OCBC NISP (part 2)

Holla! Ini lanjutan pengalaman saya ketika mengikuti proses rekrutmen di OCBC NISP. Setelah interview HR pada 3 Januari, lalu pada 11 Januari saya mendapat telepon lagi untuk interview user pada 13 Januari. Ga nyangka banget kalau bakal dapat undangan lagi untuk interview user. So, cekidottttt my story.... Interview User 1 Saat interview HR minggu lalu, sang HR menginfokan bahwa interview user dibagi menjadi 2. Ibarat sebuah restoran, ada bagian masak dan ada bagian pramusajinya. Demikian juga dengan interview user. Nantinya saya akan interview dengan user bagian 'pengolah makanan' dan user bagian 'penyaji makanan'. Sebenarnya saya ga begitu paham maksudnya, cuma ya sudahlah. Saya ikuti saja. Toh namanya juga nyari kerja. Kamis, 13 Januari saya diminta datang pkl 10.00 Seperti biasanya, saya sampai di TKP lebih cepat 1 jam, broo.. Jadi setelah lapor kehadiran di resepsionis, saya leha-leha di rest room (lagi-lagi 'upacara', yaaa you know what I me

Pengalaman Ikut Rekrutmen di OCBC NISP (part 1)

Masih ingatkah beberapa waktu lalu saya pernah post blog yang isinya cerita dan pengalaman saya dalam membantu usaha rekanan (yaa masih saudara kok) ? Untuk kamu yang udah pernah baca tulisan saya sebelumnya, nah kali ini saya mau nulis sesuatu yang berbeda (ciaaelaah). Pengalaman yang saya tulis ini adalah cerita saat saya mengikuti proses rekrutmen di PT. Bank OCBC NISP yang menurut saya profesional sekali. Bukan karena dia perusahaan besar (apalagi bank), tapi memang sumber daya manusianya benar-benar bikin saya kagum dan saya semakin berminat untuk gabung di dalam perusahaan ini. Ceritanya begini... November 2016, saya hadir di dalam jobfair kampus (ga usah sebut nama kampusnya lah. Pokoknya sebut aja di Sunter, orang pasti udah pada tau deh). Sehari sebelum jobfair, saya siapin segala macam dokumen yang diperlukan untuk apply. Dokumen tersebut adalah Fotokopi ijazah yang ada legalisirnya Fotokopi transkrip nilai dalam versi bahasa Inggris CV yang ada fotonya (saran

Ketika Kamu Merasa Gajimu Terlalu Kecil....

Guys, apa sih yang kalian rasakan ketika kalian sudah kerja susah payah tapi imbalan yang diberikan perusahaan (baca: gaji) tidak sesuai dengan pekerjaan atau ekspektasi kalian? Kecewa?  Sedih?  Marah? Atau justru bersyukur? Saya rasa hanya ada 3 dari 10 orang yang memilih tindakan yang terakhir. Bersyukur karena masih punya pekerjaan, bersyukur karena masih diberi pemasukkan, bersyukur karena masih bisa kerkegiatan dibanding di rumah mau ngapain? Saat ini saya merasakan apa yang menjadi judul di atas. Secara logika, sebagai lulusan S1 harusnya saya mendapat gaji di atas UMR (sekarang UMR Jakarta 3,1 juta). Tapi percaya atau tidak, saya digaji jauh di bawah itu. Untuk sebagian orang, hal ini sungguh tidak masuk akal. Terlebih lagi ini Jakarta. Mau makan apa dengan gaji di bawah UMR? Kasarnya, gaji tukang sapu aja lebih tinggi dari saya. No no. Hati nurani saya berkata lain. Seharusnya saya tidak menganggap itu gaji, tapi sebagai ucapan terima kasih dari pemilik usaha itu. Me

Dapat Kerja Susah: Fakta atau Kenyataan? (awas.... baca yg bener)

Banyak yang bilang dapet kerja itu gampang. Tapi berdasarkan percakapan dan browsing di internet, sepertinya lebih banyak yang mengatakan bahwa dapet kerja itu susah. Kenapa susah? Saya juga ga tau kenapa, karena sampai sekarang saya juga belum dapat jawabannya alias masih nyari kerja juga. Sedikit kilas balik ya. Sekitar minggu kedua September 2016 saya resign dari tempat bekerja yang lama. Selama 1 tahun 2 bulan saya bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi aluminium (ga perlu saya sebutlah ya nama perusahaan dan merk namanya. Ntar ketauan). Tak hanya produksi, perusahaan ini juga menyediakan jasa pemasangan aluminium dan kaca. Aluminium yang diproduksi ini memang ditujukan untuk rumah-rumah elit, contohnya perumahan di Pantai Indah Kapuk, Fatmawati, Kemang, dll. Tapi ada juga aluminium yang ditujukan untuk bangunan. Contoh bangunan yang menggunakan aluminium ini adalah Universitas Multimedia Nusantara, Kompas, dan sebagainya. Yak, singkat cerita ada banyak hal di dalam int